Masih segar dalam ingatan ketika sekitar lima belas tahun lalu mengunjungi atau hanya sekedar lewat di salah satu tempat wisata di Panti, Pasaman Timur ini. Situs cagar alam Rimbo Panti, “permata hijau” Pasaman Timur menyuguhkan bentangan hutan (Rimbo) di kedua sisi jalan tepatnya di jalan raya Lubuk Sikaping − Panti. Udara sejuk beraroma basah nan segar menjadi sensasi tersendiri ketika melewati rimbosepanjang satu kilo meter ini.
Tak hanya itu, kita dapat melihat tingkah lucu monyet-monyet bertengger di pagar batu  yang dibuat menyerupai kayu-kayu yang saling terhubung. Selain sebagai pembatas antara bibir jalan dengan rimbo, pagar rendah ini mempercantik dan memperlihatkan bahwa “permata hijau” ini memang dijaga dan ditata rapi.
            Kalau anda berpikir bahwa akan terlalu bosan jika hanya melihat belantara dan monyet-monyet, anda salah. Ada banyak pondok-pondok yang sengaja dibuat untuknongkrong berlama-lama menyaksikan lukisan tangan Tuhan ini. Ada tempat berburu kuliner juga tentunya jika anda merasa lapar saat telah terlalu lamanongkrong.
Hal utama yang dicari wisatawan di Rimbo Panti adalah pemandian air panasnya. Inilah sebenarnya yang menjadi ciri khas dari Rimbo Panti. Air panasnya tak hanya ada untuk mandi  di tempat pemandian yang telah disediakan, akan tetapi air panas tersebut bisa ditemui di sepanjang anda berjalan berbentuk telaga-telaga kecil. Biasanya, para tourist lokal maupun asing yang berkunjung membeli telur ayam dan merebusnya di telaga-telaga kecil tersebut. Tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan telur ayam rebus di sini. Karena suhu panas dari telaga tersebut memang berbeda dari suhu panas  di  tempat pemandian .

Comments